MAKALAH SISTEM OPERASI KOMPUTER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris : operating system atau OS adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.
Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya.
Untuk fungsi – fungsi perangkat keras seperti sebagai masukkan, keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras computer, meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS. 


1.2 Tujuan
            Makalah ini bertujuan untuk menambah pemahaman pembaca atau mahasiswa tentang kecanggihan teknologi Sistem Operasi terutama di bidang komputer pada masa – masa yang akan datang.

BAB II
SISTEM OPERASI

2.1 Definisi Sistem Operasi
              Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem computer. Sistem operasi Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia.Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.
2.2 Sejarah Perkembangan Sistem Operasi
               Sistem Operasi mengalami perkembangan yang dapat dibagi ke dalam 5 generasi. Yaitu :
2.2.1        Generasi ke-1 Vacuum Tubes dan Plugboards ( 1945 – 1955 )
Perkembangan awal Sistem Operasi masih dilakukan secara manual dalam artian belum muncul adanya Sistem Operasi yang secara otomatis, artinya belum mendukung layanan pekerjaan yang dapat dilakukan dalam 1 rangkaian.
Berikut karateristik sistem operasi generasi pertama :
Ø  Proses – proses masih sederhana dan diaktifkan melalui console dan tombol – tombol pada panel.
Ø  Punch card / paper.
Ø  Bahasa mesin.
Ø  Buffer, flag register dan control bit lain.
Ø  Analytical Engine ( Charles Babbage ).
Ø  Calculating Engine menggunakan vacuum tubes.
Ø  Belum ada bahasa pemrograman.
Ø  Belum ada sistem operasi, system computer diberi instruksi yang harus dikerjakan langsung.
Ø  Operasi menggunakan plugboard.
Ø  Pengenalan punched card.
                
2.2.2        Generasi ke-2 Transistor dan Batch System ( 1955 – 1965 )
Di generasi ini sudah diperkenalkannya perkejaan yang dapat dilakukan dalam 1 rangkaian atau biasa disebut dengan Batch proccessing System.
   Berikut karateristik sistem operasi generasi kedua :
v  Teknologi storage : magnetic tape
Ø Tetap belum dilengkapi system operasi, tetapi beberapa fungsi dasar SO sudah ada.
Ø Program dan data dapat disimpan dalam media yang berkapasitas besar dan relatif mudah di load.
Ø Modul – modul perangkat lunak pendukung yang membantu pengoperasian perangkat keras serta memberikan lingkungan yang lebih baik bagi pembuat program aplikasi.
v  Hasil lebih lanjut : munculnya high level language ( Fortran )
Ø Sehingga penulisan program menjadi jauh lebih mudah.
Ø Pengenalan job ( program atau seperangkat program ) untuk sistem batch sederhana.
v  Typical operating system : FMS ( Fortran Monitor System ) dan IBSYS ( sistem untuk IBM 7094 ).
v  Tahapan pemrograman :
Ø  Program ( source code ) ditulis dalam bahasa ybs.
Ø  Dikompilasi oleh compiler ke dalam assembly.
Ø  Ditranslasikan ke dalam bahasa mesin ( object code ) oleh assembler.
v  Tahapan eksukusi
Ø Load compiler.
Ø Me – load assembler.
Ø Me – load linker.
Ø Run executable code.
v  Sistem – sistem Batch Sederhana
Ø Operator.
Ø Programmer.
Ø Automatic Job Sequencing.
Ø Resident Monitor.
v  Kelemahan Batch System
Ø Masih ketergantungan pada operator manusia untuk setup dan sequencing.
Ø CPU lebih banyak idle saat pergantian atau I/O.

2.2.3        Generasi ke-3 IC dan Multiprogramming ( 1965 – 1980 )
Pada generasi ketiga, Sistem Operasi sudah mendukung layanan Multi-User, Multi-Programming dan Batch Proccessing System (Multi-Task).

Berikut karateristik sistem operasi generasi ketiga :
Ø  IBM mengenalkan IBM 360 dengan sistem operasi OS/360.
Ø  Menggunakan integrated circuit ( IC ).
Ø  Dapat menangani komputasi sains dan komersial.
Ø  Mengadopsi konsep ‘one family’.
Ø  Sistem operasi berukuran besar dan kompleks.
Ø  Mengenalkan multiuser ; computer memiliki resource yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus.
Ø  Mengenalkan multiprogramming.

Kebutuhan OS untuk Multiprogramming :
Ø Fungsi/routine untuk I/O disediakan oleh sistem.
Ø Manajemen memori : sistem harus dapat mengalokasikan memori untuk beberapa job.
Ø CPU scheduling : sistem harus mampu mengorganisir penjadualan beberapa job yang di – run.
Ø Pengalokasian devices.

2.2.4        Generasi ke-4 LSI, VLSI dan Personal Computer ( 1980 – 1990 )
Berikut karateristik sistem operasi generasi keempat :
Ø  Pengembangan LSI dan VLSI melahirkan PC dan Workstation.
Ø  Perangkat lunaknya ‘user friendly’.
Ø  Dua sistem operasi yang dominan.
Ø  MS-DOS ( pada IBM-PC dengan CPU Intel 8088, 80286, 80386, 80486 ).
Ø  UNIX ( pada Non-Intel computer dan workstation ).
Ø  RISC Chips.
Ø  Network Operating System.
Ø  Distributed Operating System.


2.2.5        Generasi ke-5 VLSI, ULSI, Teknologi Nano Second, Internet, dan Multimedia ( 1990 – sekarang )
Berikut karateristik sistem operasi generasi kelima :
Ø  Pengembangan VLSI dan ULSI melahirkan PC yang berbasis Pentium untuk server maupun workstation.
Ø  Pengembangan sistem operasi windows.
Ø  Pengembangan aplikasi yang berbasis Web atau WWW.

2.3 Struktur Sistem Komputer
      2.3.1 Parallel System
v Sistem multiprocessor di mana terdapat lebih dari satu CPU.
v Tightly coupled system-processor membagi bersama ( sharing ) memori dan clock ; komunikasi terjadi biasanya melalui shared memory.
v Keuntungan sistem parallel.
v Symmetric multiprocessing ( SMP ).
v  Asymmetric multiprocessing.

2.3.2 Struktur Umum Peer-to-Peer
v  Arsitektur sistem terdistribusi
Ø Tidak ada kontrol tersentralisasi
Ø Node-node memiliki fungsi symmetric.
v  High capacity
Ø Many disk
Ø Many network connection
Ø Many CPU

2.4 Struktur Sistem Operasi
2.4.1 Struktur Sistem Operasi
v Komponen Sistem
v Layanan Sistem Operasi
v System Calls
v Program System
v Struktur System
v Virtual Machines
v System Design dan Implementation

2.4.2 Komponen Sistem Umum
v Manajemen Proses
Ø Proses adalah sebuah program yang sedang dijalankan ( eksekusi ).
Ø Sistem operasi bertanggung jawab terhadap aktifitas yang berhubungan dengan manajemen proses.
v Manajemen Main-Memory
Ø Memory sebagai tempat penyimpanan instruksi/data dari program.
Ø Umumnya main memory bersifat ”volatile”-tidak permanent.Isinya akan hilang jika komputer di matikan.
Ø Manajemen memory
v Manajemen Secondary-Storage
Ø Secondary Storage : penyimpanan permanen.
Ø OS bertanggung jawab untuk manajemen disk
v Manajemen I/O System
Ø Sering disebut manager.
Ø Komponen OS untuk sistem I/O.
v Manajemen File
Ø File : kumpulan informasi yang berhubungan ( sesuai dengan tujuan pembuat file tersebut ).
Ø OS bertanggung jawab, membuat dan menghapus file, membuat dan menghapus directory, dll.
v Command-Interpreter System
Ø OS : menunggu instruksi dari user ( command driven ).
Ø Program yang membaca instruksi dan mengartikan keinginan user ( lebih dari sejenis ).

2.4.3 Layanan Sistem Operasi
v Eksekusi Program
v Operasi I/O
v Manipulasi File-system
v Komunikasi
v Deteksi Error
v Penggunaan System yang Efisien

2.4.4 System Call
    Menyediakan interface antara program ( user program yang berjalan ) dan menjadi jembatan antara proses dan OS.
v Tipe System Calls
Ø Kontrol Proses
§  Mengakhiri dan membatalkan.
§  Mengambil dan eksekusi.
§  Membuat dan mengakhiri proses.
§  Menentukan dan mengeset atribut proses.
§  Wait for time.
§  Wait event, signal event.
§  Mengalokasikan dan membebaskan memori
Ø Manipulasi File
§  Membuat dan menghapus file.
§  Membuka dan menutup file.
§  Membaca, menulis dan mereposisi file.
§  Menentukan dan mengeset atribut file.
Ø Managemen Device
§  Meminta dan membebaskan device.
§  Membaca, menulis dan mereposisi device.
§  Menentukan dan mengeset atribut device.
Ø Informasi Lingkungan
§  Mengambil atau mengeset waktu atau tanggal.
§  Mengambil atau mengeset sistem data.
§  Mengambil atau mengeset proses, file atau atribut-atribut device.
Ø Komunikasi
§  Membuat dan menghapus sambungan komunikasi.
§  Mengirim dan menerima pesan.
§  Mentransfer status informasi.

2.4.5 Program Sistem
v Program Sistem
Ø Program sistem menyediakan kemudahan pembangunan program dan eksekusi.
Ø Kebanyakan user memandang sistem operasi sebagai program sistem, bukan sebagai ”actual system calls”.
  
BAB III
MANAJEMEN PROSES

3.1 Konsep Proses
      Secara formal, Proses adalah program dalam eksekusi. Suatu proses adalah lebih dari kode progam, dimana kadang kala dikenal sebagai bagian tulisan. Proses juga termasuk aktivitas yang sedang terjadi, sebagaimana digambarkan oleh nilai pada program counter dan isi dari daftar prosesor/ processor’s register. Suatu proses umumnya juga termasuk process stack, yang berisikan data temporer (seperti parameter metoda, address yang kembali, dan variabel lokal) dan sebuah data section, yang berisikan variabel global. suatu program adalah satu entitas pasif, seperti isi dari sebuah berkas yang disimpan didalam disket, sebagaimana sebuah proses dalam suatu entitas aktif, dengan sebuah program counter yang mengkhususkan pada instruksi selanjutnya untuk dijalankan dan seperangkat sumber daya/ resource yang berkenaan dengannya.
3.2 Definisi Proses
v Terdapat beberapa definisi mengenai proses, antara lain:
Ø Merupakan konsp pokok dalam operasi, sehingga masalah manajemen proses adalah masalah utama dalam perancangan sistem operasi
Ø Proses adalah program yang sedang dieksekusi.
Ø Proses adalah unit kerja terkecil secara individu memiliki sumber daya dan dijadwalkan oleh sistem operasi.

3.3 Perkembangan Konsep Proses
v Konsep proses berkembang sejalan dengan modus operasi sistem komputer :
Ø Fase-fase monoprogramming : pada suatu saat di memori hanya sebuah program yang sedang dijalankan.
Ø Fase-fase multiprogramming : pada suatu saat di memori bisa terdapat beberapa program yang sedang dijalankan.
v Konsep Proses Monoprogramming
Ø Program oleh proses monitor di-load ke memori, dieksekusi dan selesai. Kemudian kontrol dikembalikan ke proses monitor.
Ø Status proses direkam dan di-print hanya diperlukan untuk keperluan debugging.

3.4 Istilah Berkaitan Dengan Proses
v Multiprogramming ( multitasking )
Ø Manajemen banyak proses pada satu pemroses ( processor ).
Ø Istilah yang digunakan multiprogramming bukan multiprocessing.
Ø Program-program yang dijalankan sebenarnya bersifat :
§ Saling tak bergantungan ( independen ).
§ Satu program pada satu saat ( one program at any instant ).
v Multiprocessing
Ø Manajemen banyak proses di komputer multiprocessor.
v Distributed processing / computin.
Ø Manajemen banyak proses yang dieksekusi di banyak sistem komputer yang tersebar.

3.5 Operasi – operasi Pada Proses
v Penciptaan proses ( create a process )
Ø Penciptaan proses melibatkan banyak aktivitas.
Ø Menamai ( memberi identitas ) proses.
Ø Menyisipkan proses pada senarai proses atau tabel proses.
Ø Menentukan prioritas awal proses.
Ø Menciptakan PCB.
Ø Mengalokasikan sumber daya awal bagi proses.
v Penghancuran / terminasi proses ( destroy a process )
Ø Penghancuran proses melibatkan pembebasan proses dari sistem.
Ø Sumber daya – sumber daya yang dipakai dikembalikan.
Ø Proses dihancurkan dari senarai atau tabel sistem.
Ø PCB dihapus ( ruang memori PCB dikembalikan ke pool memori bebas ) penghancuran lebih rumit bila proses telah menciptakan proses – proses lain.
Ø Pada beberapa sistem, proses – proses turunan dihancurkan saat proses induk dihancurkan secara otomatis.
Ø Beberapa sistem lain menganggap proses anak independen terhadap proses induk, proses anak tidak secara otomatis dihancurkan saat proses induk dihancurkan.
v Penundaan proses ( suspend a process ).
v Pelanjutan kembali proses ( resume a process ).
v Pengubahan prioritas proses.
v Mem – block proses.
v Membangunkan proses.
v Menjadwalkan proses.
v Memungkinkan proses berkomunikasi dengan proses lain.  

BAB IV
THREAD

4.1 Definisi Thread
Thread adalah sebuah pengontrol aliran program pelaksanaan program dengan menggunakan kendali tunggal. Operasi yang paling Modern saat ini adalah sistem yang banyak sekali menyediakan berbagai cara, dan memungkinkan suatu proses terkendali dengan baik.

4.2 Thread
v Program yang di eksekusi :
Ø Proses berat => proses tradisional.
Ø Proses ringan => THREAD.
v Thread terdiri dari ID thread, program counter, himpunan register dan stack.
v Thread dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan pada waktu yang sama
.
4.3 Jenis-jenis Thread
  4.3.1 Single thread
Ø hanya mengeksekusi satu thread saja pada satu waktu.
4.3.2 Multi thread
Ø process dapat mengeksekusi sejumlah thread dalam satu waktu.
4.4 Model Multi Thread
      Sebelumnya, Perlu diketahui apa itu user thread dan kernel Thread.
User thread>> yaitu pengolahan thread dilakukan oleh user level (pengguna)
Kernel thread>> yaitu pengolahan thread dilakukan oleh kernel komputer, User tidak dapat Menginterupsi.
Model-model Multithreading:

4.4.1        Many to one.
Ø  Beberapa thread user level dipetakan kedalam singel kernel thread.
Ø  Penggunaanya pada sistem tidak memerlukan dukungan kernel thread.


4.4.2        One to one
Ø  Setiap User-level thread dipetakan ke kernel Thread
Contoh : Windows 95/98/NT/2000


4.5 Keuntungan
v Tanggap.
v Pembagian Sumberdaya ( Resource Sharing ).
v Economis.
v Pemberdayaan arsitektur multiprosesor.

BAB V
PENJADWALAN PROSES


5.1  Pengertian dan Sasaran Penjadwalan Proses
           Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer.  
Adapun penjadwalan bertugas memutuskan :
·         Proses yang harus berjalan
·         Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan
Kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerje penjadwalan :
Ø  Adil (fairness)
 Adalah proses-proses yang diperlakukan sama, yaitu mendapat jatah waktu   
pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak kebagian layanan pemroses   
sehingga mengalami kekurangan waktu.
Ø  Efisiensi (eficiency)
Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu
sibuk pemroses.
Waktu tanggap (response time)
Waktu tanggap berbeda untuk :
       C.1  Sistem interaktif
Didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil pertama muncul di layar.
Waktu tanggap ini disebut terminal response time.
        C.2  Sistem waktu nyata
Didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud dieksekusi, disebut event response time.
Ø  Turn around time
Adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk ke sistem
sampai proses diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang
dihabiskan di dalam sistem, diekspresikan sebagai penjumlah waktu eksekusi
(waktu pelayanan job) dan waktu menunggu, yaitu : Turn arround time = waktu
eksekusi + waktu menunggu.
Ø  Throughput
Adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu. Cara untuk
mengekspresikan throughput adalah dengan jumlah job pemakai yang dapat
dieksekusi dalam satu unit/interval waktu.
Kriteria-kriteria tersebut saling bergantung dan dapat pula saling bertentangan
sehingga tidak dimungkinkan optimasi semua kriteria secara simultan.
Contoh : untuk memberi waktu tanggap kecil memerlukan penjadwalan yang        
sering beralih ke antara proses-proses itu. Cara ini meningkatkan
overhead sistem dan mengurangi throughput.
Oleh karena itu dalam menentukan kebijaksanaan perancangan penjadwalan
sebaiknya melibatkan kompromi diantara kebutuhan-kebutuhan yang saling
bertentangan. Kompromi ini bergantung sifat dan penggunaan sistem komputer.
v  Sasaran penjadwalan berdasarkan kriteria-kriteria optimasi tersebut :
Ø  Menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang adil.
Ø   Menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk sehingga efisiensi  
 mencapai maksimum. Pengertian sibuk adalah pemroses tidak menganggur,   
 termasuk waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi program pemakai dan   
 sistem operasi.
Ø  Meminimalkan waktu tanggap.
Ø  Meminimalkan turn arround time.
Ø  Memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu. Lebih besar
Ø  angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan sistem

5.2  Tipe Penjadwalan
               Terdapat 3 tipe penjadwal berada secara bersama-sama pada sistem operasi yang
kompleks, yaitu:
5.2.1        Penjadwal jangka pendek (short term scheduller)
Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara proses-proses ready di   
memori utama.  Penjadwalan dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk
memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.
5.2.2        Penjadwal jangka menengah (medium term scheduller)
Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin menunda sebuah  
eksekusi karena membuat permintaan layanan masukan/keluaran atau
memanggil    suatu system call. Proses-proses tertunda tidak dapat membuat
suatu kemajuan menuju selesai sampai kondisi-kondisi yang menyebabkan
tertunda dihilangkan. Agar ruang memori dapat bermanfaat, maka proses
dipindah dari memori utama ke memori sekunder agar tersedia ruang untuk
proses-proses lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses
aktif. 
Aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori  
sekunder disebut swapping. Proses-proses mempunyai kepentingan kecil saat itu
sebagai proses yang tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang membuatnya tertunda
hilang dan proses dimasukkan kembali ke memori utama dan ready.
5.2.3        Penjadwal jangka panjang (long term scheduller)
Penjadwal ini bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya yang
harus dieksekusi. Batch biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan
sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, perangkat
masukan/keluaran), program-program ini berprioritas rendah, digunakan sebagai
pengisi (agar pemroses sibuk) selama periode aktivitas  job-job interaktif rendah.

5.3  Strategi Penjadwalan
                  Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu :
5.3.1     Penjadwalan nonpreemptive (run to completion)
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat diambil   
alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
5.3.2     Penjadwalan preemptive
Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses dapat diambil alih   
proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan   
menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu. Berguna pada   
sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian/tanggapan pemroses   
secara cepat, misalnya : 
a. Pada sistem realtime, kehilangan interupsi (tidak layani segera) dapat      
  berakibat fatal.
b. Pada sistem interaktif, agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai.  
c. Penjadwalan secara preemptive baik tetapi harus dibayar mahal. Peralihan
  proses memerlukan overhead (banyak tabel yang dikelola). Supaya efektif,
  banyak proses harus berada di memori utama sehingga proses-proses
  tersebut dapat segera running begitu diperlukan. Menyimpan banyak proses
    tak running benar-benar di memori utama merupakan suatu overhead
    tersendiri.

5.4  Algoritma-algoritma Penjadwalan
                Berikut jenis-jenis algoritma berdasarkan penjadwalan:
5.4.1        Nonpreemptive, menggunakan konsep :
Ø  FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve)
   FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu :
· Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu kedatangan.
· Pada saat proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai 
  selesai.
Ø  SJF (Shortest Job First)
Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses sampai selesai diketahui
sebelumnya. Mekanismenya adalah menjadwalkan proses dengan waktu jalan
terpendek lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan efisiensi yang tinggi dan
turn around time rendah dan penjadwalannya tak berprioritas. 
Ø  HRN (Highest Ratio Next)
Merupakan :  Penjadwalan berprioritas dinamis.  Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF.  
Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan  
fungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses  
mendapat jatah pemroses, proses berjalan sampai selesai.
Ø  MFQ (Multiple Feedback Queues)
Merupakan :  Penjadwalan berprioritas dinamis
Penjadwalan ini untuk mencegah (mengurangi) banyaknya swapping dengan
proses-proses yang sangat banyak menggunakan pemroses (karena
menyelesaikan tugasnya memakan waktu lama) diberi jatah waktu (jumlah
kwanta) lebih banyak dalam satu waktu. Penjadwalan ini juga menghendaki
kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalan
selama satu kwanta, kelas berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas
berikutnya berjalan empat kwanta, dan seterusnya.  
5.4.2        Preemptive, menggunakan konsep:
Ø  RR (Round Robin)
Merupakan :
·         Penjadwalan yang paling tua, sederhana, adil,banyak digunakan algoritmanya  
·         dan mudah diimplementasikan. 
·         Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh penjadwal  
·         berdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt by time). 
·         Penjadwalan tanpa prioritas. 
·         Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang sama, sehingga tidak ada prioritas tertentu.
Ø  SRF (Shortest Remaining First)
Merupakan :
·         Penjadwalan berprioritas.dinamis.
·         Adalah preemptive untuk timesharing 
·         Melengkapi SJF
·         Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan,
termasuk proses-proses yang baru tiba. 
·         Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai. 
·         Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses
baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.
Ø  PS (Priority Schedulling)
Adalah tiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat
jatah waktu lebih dulu (running).  Berasumsi bahwa masing-masing proses memiliki prioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya. Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut adalah dalam komputer militer, dimana proses dari jendral berprioritas 100, proses dari kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan berprioritas 60 dan seterusnya. Dalam UNIX perintah untuk mengubah prioritas menggunakan perintah nice.  
Ø  GS (Guaranteed Schedulling)
Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang
sama) untuk membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai,
sehingga setiap proses (pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU.
Untuk mewujudkannya, sistem harus selalu menyimpan informasi tentang jumlah
waktu CPU untuk semua proses sejak login dan juga berapa lama pemakai sedang
login. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu mulai login dibagi dengan n,
sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu CPU. Karena jumlah waktu
pemroses
tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara waktu pemroses
yang sesungguhnya harus diperoleh, yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan
waktu pemroses yang telah diperuntukkan proses itu. 


BAB VI
PENUTUP

6.1  Kesimpulan
Sistem operasi (bahasa Inggris: operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.
Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.
Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.
Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya.

6.2  Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan. Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca pada umumnya.

BAB VII
DAFTAR PUSTAKA


Upie. “Proses dan Thread dalam sistem operasi”. 08 Mei 2016.

Aristy Saputri. “Penjadwalan Proses”. 08 Mei 2016.

Ndar Sutisna. “Makalah Sistem Operasi Komputer”. 08 Mei 2016.

Andi  Zuhaeri. “Penjadwalan Proses Sistem Operasi Komputer”. 08 Mei 2016.








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar