BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah
terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika
adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan data.
Untuk meperoleh datadata tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian.
Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langkah-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita
akan mendugaduga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan
dugaan atau pernyataan sementarakita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali
macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam
penelitian pun banyak sekali permasalahanpermasalahan dan juga kesalahan dalam
melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis
penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalahpermasalahan yang
terjadi.
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin
benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika factorfaktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang
dikumpulkan.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat
sementara. Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuanpengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta problematika-problematika yang timbul dari
penyelidikan-penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar
pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan
sendiri. Jadi dalam taraf ini mahasiswa cukup membuat konklusi dari
persoalanpersoalan yang diajukan dalam bab sebelumnya dan merumuskannya dalambentuk statmen (pernyataan).
1.2
Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
B. Apa saya ciri-ciri hipotesis?
C. Apa saja jenis-jenis hipotesis?
D. Apa saja kegunaan hipotesis?
E.
Bagaimana cara menguji hipotesis?
1.3 Tujuan dan Manfaat
A.
Menambah wawasan dan mengetahui seperti apa hipotesis dalam statistic.
B. Mengetahui bagaimana ciri-ciri dari hipotesis tersebut.
C. Mengetahui jenis-jenis hipotesis.
D. Bisa mengetahui seperti apa kegunaan hipotesis itu.
E. Tahu bagaimana cara pengujian hipotesis tersebut dalam statistik sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Hipotesis
Dari arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang
artinya “SEMENTARA ATAU LEMAH KEBERADAANNYA” dan “THESIS”
yang artinya “PERNYATAAN ATAU TEORI”. Hipotesis pada dasarnya merupakan proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar
pembuatan suatu keputusan/ pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian lebih
lanjut. Anggapan suatu hipotesis juga merupakan sebagai data. Akan tetapi
kemungkinan bisa salah, apabila digunakan sebagi dasar pembuatan keputusan harus terlebih dahulu diuji dengan menggunakan data hasil observasi.
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika
kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh factor yang kebetulan,
sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga “konfirmasi analisa data”. Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah
pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah
benar.
Daerah kritis (en= Critical Region) dari uji hipotesis adalah serangkaian hasil
yang bisa menolak hipotesis nol, untuk menerima hipotesis alternatif. Daerah
kritisini biasanya di simbolkan dengan huruf C.
Dalam pengujian hipotesis kita harus mementukan tolok ukur penerimaan dan
penolakan yang didasarkan pada peluang penerimaan dan penolakan H0 itu sendiri.
●Nilai P (P-value) adalah Probabilitas, mengasumsikan hipotesis nol benar.
Berikut adalah definisi hipotesis menurut para ahli:
Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara
dari suatu fakta yang dapat diamati.
Good dan scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran
atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat
menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel . Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan
bekerja berdasarkan hipotesis. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna
untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan
menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi teas, atau sebaliknya tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni :
1.Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbuki
(pada akhir penelitian).
2.Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang
terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian
berlangsung).
Untuk mengetahui kedudukan hipotesis antara lain :
1.Perlu di uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan
variabel akibat.
2.Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab itu.
3.Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa
menimbulkan akibat tersebut
4.Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.
G.E.R brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi :
●Penelitian menghitung banyaknya sesuatu
●Penelitian tentang perbedaan
●Penelitian hubungan.
2.2 Kegunaan Hipotesis
Ada beberapa Kegunaan yang terdapat dari hipotesis antara lain:
❑ Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala.
❑ Hipotesis sebagai pengetahuan dalam suatu bidang.
❑ Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji
dalam penelitian.
❑ Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
❑ Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
2.3 Ciri-Ciri Hipotesis
Bentuk hipotesis alternative akan menentukan arah uji statistic apakah satu
arah ( one tail ) atau dua arah ( two tail ).
❖One tile ( satu sisi )
Adalah bila hipotesis alternativena menyatakan adanya perbedaan dan ada
pernyataan yang mengatakan yang satu lebih tinggi atau rendah dari pada yang
lain.
❖Two tile ( dua sisi )
Merupakan hipotesis alternative yang hanya menyatakan perbedaan tanpa
melihat apakah hal yang satu lebih tinggi atau rendah dari hal yang lain.
Contoh penulisan hipotesis
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat
kekebalan tubuh, maka hipotesisnya adalah:
HO : =
Tidak ada perbedaan antara tingkat kekebalan laki-laki dan perempuan atau tidak
ada hubungan antara jenis kelamin dan sistem imun.
HO : ›
Ada perbedaan kekebalan tubuh laki-laki dan perempuan atau ada hubungan
antara jenis kelamin dan tingkat kekebalan.
2.4 Jenis-jenis hipotesis
Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan criteria
yang menyertainya.
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di
bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut ;
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata
2.Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
3.Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai
proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu proporsi
2.Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3.Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis tentang satu varians
2. Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan
atas dua jenis, yaitu sebagai berikut;
a. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat
di bedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut;
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut
tabel normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol
(Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar
2. Pengujian satu dan beda dua proporsi
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut
tabel t-student.
Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil
2. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)
Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya
disebut tabel χ2. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel
untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
2. Pengujian Independensi
3. Pengujian hipotesis kompatibilitas
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya
disebut tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel
untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
2. Pengujian hipotesis kesamaan dua varians
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian
hipotesis di bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol
(Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama
dengan” (Ho = dan H1 ≠)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol
(Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau
Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata
“paling sedikit atau paling kecil”.
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau
Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata
“paling banyak atau paling besar”
2.5
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkahlangkah yang di pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini
Langkah-langkah pengujian hipotesis statistic adalah sebagai berikut;
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis,
yaitu sebagai berikut;
a. Hipotesis nol / nihil (HO)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol
dengan hipotesis sebenarnya.
b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau
tandingan
dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan
berikut;
1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah
yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.
2. Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang
di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam
%, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata di
tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1.
Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat keputusan
yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis
pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan
nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis.
3. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis nol
(Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya
(nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada
di luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada
nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar
nilai kritis.
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi
tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk
menduga parameter data sampel yang di ambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka yang pertama-tama di hitung adalah statistik sampel (S).
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan
atau penolakan hipotesis nol
(Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α
tabel
atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas seperti
berikut.
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistic
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
Pengujian
Hipotesis Rata-Rata
1.
Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata
a.
Sampel besar ( n > 30 )
Untuk
pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1.
Formulasi hipotesis
a.
Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b.
Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c.
Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2.
Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα)
Menentukan
nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2ditentukan
dari tabel.
3.
Kriteria Pengujian
a.
Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ
> µo
o Ho di terima
jika Zo ≤ Zα
o Ho di tolak
jika Zo > Zα
b.
Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ
< µo
o Ho di terima
jika Zo ≥ - Zα
o Ho di tolak
jika Zo < - Zα
c.
Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠
µo
o Ho di terima
jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
o Ho di tolak
jika Zo > Zα/2 atau Zo <
- Zα/2
4.
Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : |
5.
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a) Jika
H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika
H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh
Soal :
Suatu
pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk mereka, apakah
rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan di pasarkan
masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di
ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari
sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375 gram.
Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400
gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !
Penyelesaian
:
Diketahui
:
n
= 50, X = 375, σ = 125, µo = 400
Jawab
:
a.
Formulasi hipotesisnya :
Ho :
µ = 400
H1 :
µ < 400
b.
Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α
= 5% = 0,05
Z0,05
= -1,64 (pengujian sisi kiri)
c.
Kriteria pengujian :
o Ho di
terima jika Zo ≥ - 1,64
o Ho di
tolak jika Zo < - 1,64
d.
Uji Statistik
e.
Kesimpulan
Karena
Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di
terima. Jadi, berat bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang
di pasarkan sama dengan 400 gram
b.
Sampel Kecil (n ≤ 30)
Untuk
pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1.
Formulasi hipotesis
a.
Ho : µ = µo
H1 :
µ > µo
b.
Ho : µ = µo
H1 :
µ < µo
c.
Ho : µ = µo
H1 :
µ ≠ µo
2.
Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- tabel
Menentukan
nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1, lalu
menentukan nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1ditentukan dari
tabel.
3.
Kriteria Pengujian
a.
Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ
> µo
o Ho di terima
jika to ≤ tα
o Ho di tolak
jika to > tα
b.
Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ
< µo
o Ho di terima
jika to ≥ - tα
o Ho di tolak
jika to < - tα
c.
Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠
µo
o Ho di terima
jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
o Ho di tolak
jika to > tα/2 atau to <
- tα/2
4.
Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
b.
Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
5.
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho(sesuai dengan criteria
pengujiannya).
a) Jika
H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika
H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh
soal :
Sebuah
sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang di
berikan berikut ini.
(
Isi berat kotor dalam kg/kaleng)
1,21
1,21
1,23
1,20
1,21
1,24
1,22
1,24
1,21
1,19
1,19
1,18
1,19
1,23
1,1
Jika
di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam
kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif tidak
sama dengan). Berikan evaluasi anda !
Penyelesaian
:
Diketahui
:
n
= 15, α= 1%, µo = 1,2
Jawab:
∑X
= 18,13
∑X2 =
21,9189
· X
= 18,13 / 15
= 1,208
a.
Formulasi hipotesisnya :
Ho :
µ = 1,2
H1 :
µ ≠ 1,2
b.
Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α
= 1% = 0,01
tα/2
= 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14 =
2,977
c.
Kriteria pengujian :
o Ho di
terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977
o Ho di
tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977
d.
Uji Statistik
e.
Kesimpulan
Karena
–t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 =
- 2,977 maka Hodi terima. Jadi, populasi susu dalam kaleng secara
rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.
2.
Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata
a.
Sampel besar ( n > 30 )
Untuk
pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1.
Formulasi hipotesis
a.
Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b.
Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c.
Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2.
Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα)
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian
nilai Zα atau Zα/2ditentukan dari tabel.
3.
Kriteria Pengujian
a.
Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 :
µ1 > µ2
o Ho di
terima jika Zo ≤ Zα
o Ho di tolak jika
Zo > Zα
b.
Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 :
µ1 < µ2
o Ho di
terima jika Zo ≥ - Zα
o Ho di
tolak jika Zo < - Zα
c.
Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 :
µ1 ≠ µ2
o Ho di
terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
o Ho di
tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo <
- Zα/2
4.
Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di
ketahui :
5.
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a) Jika
H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika
H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh Soal 1:
Seseorang
berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama dengan
alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di kedua
daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9
jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan
taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan baku kedua populasi sama besar !
Penyelesaian
:
Diketahui
:
n1 =
100
X1 =
38
s₁ =
9
n2 =
70
X2 =
35
s₂ =
7
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho :
µ₁ =
µ₂
H1 : µ₁ >
µ₂
b.
Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α
= 5% = 0,05
Z0,05
= 1,64 (pengujian sisi kanan)
c.
Kriteria pengujian :
o Ho di
terima jika Zo ≤ 1,64
o Ho di
tolak jika Zo > 1,64
d.
Uji Statistik
e.
Kesimpulan
Karena
Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di
tolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak
sama.
b.
Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk
pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1.
Formulasi hipotesis
a.
Ho : µ₁ =
µ2
H1 : µ₁ > µ2
b.
Ho : µ₁ =
µ2
H1 : µ₁ < µ2
c.
Ho : µ₁ =
µ2
H1 : µ₁ ≠ µ2
2.
Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα)
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian
nilai tα atau tα/2ditentukan dari tabel.
3.
Kriteria Pengujian
a.
Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 :
µ1 > µ2
o Ho di
terima jika to ≤ tα
o Ho di
tolak jika to > tα
b.
Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 :
µ1 < µ2
o Ho di
terima jika to ≥ tα
o Ho di
tolak jika Zo < - tα
c.
Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 :
µ1 ≠ µ2
o Ho di
terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
o Ho di
tolak jika to > tα/2 atau to <
- tα/2
4.
Uji Statistik
Keterangan
:
d
= rata-rata dari nilai d
sd =
simpangan baku dari nilai d
n
= banyaknya pasangan
db
= n-1
5.
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a) Jika
H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika
H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh
Soal :
1. Sebuah
perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak 12 orang
dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir pelatihan di
berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata
75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode pelatihan, dengan
alternative keduanya tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua
populasi menghampiri distribusi normal dengan varians yang sama!
Penyelesaian
:
Diketahui
:
n1 =
12 X1 =
80
s₁ =
4
n2 =
10 X2 =
75
s₂ =
4,5
Jawab:
a.
Formulasi hipotesisnya :
Ho :
µ₁ =
µ₂
H1 :
µ₁ ≠
µ₂
b.
Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α
= 10% = 0,10
db
= 12 + 10 – 2 = 20
t0,05;20 =
1,725
c.
Kriteria pengujian :
o Ho di terima
apabila -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725
o Ho di tolak
apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725
d.
Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena
t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725
maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang digunakan dalam
pelatihan tidak sama hasilnya.
Contoh Soal 2
Untuk
mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa memiliki akibat baik
atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang, diadakan penelitian mengenai
mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama periode 5 tahun.
Tahun
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Anggota
Bukan Anggota
|
7,0
7,2
|
7,0
6,9
|
7,3
7,5
|
7,1
7,3
|
7,4
7,4
|
Ujilah
pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa berakibat
buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa populasinya normal !
Penyelesaian
:
a.
Formulasi hipotesisnya :
Ho :
µ₁ =
µ₂
H1 :
µ₁ <
µ₂
b.
Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α
= 1% = 0,01
db
= 5 - 1 = 4
t0,01;4 =
-3,747
c.
Kriteria pengujian :
o Ho di
terima apabila t0 ≥ - 3,747
o Ho di
tolak apabila t0 < - 3,747
d.
Uji Statistik :
Anggota
|
Bukan Anggota
|
d
|
d2
|
7,0
7,0
7,3
7,1
7,4
|
7,2
6,9
7,5
7,3
7,4
|
-0,2
0,1
-0,2
-0,2
0,0
|
0,04
0,01
0,04
0,04
0,00
|
Jumlah
|
-0,5
|
0,13
|
e.
Kesimpulan
Karena
t0 = -1,6 > t0,01;4 = -3,747,
maka Ho di terima. Jadi, keanggotaan organisasi bagi mahasiswa
tidak membeikan pengaruh buruk terhadap prestasi akademiknya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan
sebagai bukti. Sehingga
dapat diartikan sebagai Pernyataan
yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya
masih sementara.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian,
artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko.
Prosedur Pengujian hipotesis
Ø Langkah 1 :
Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya
(Ha).
Ø Langkah 2 :
Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Ø Langkah 3 :
Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Ø Langkah 4 :
Melakukan uji statistik
Ø Langkah 5 :
Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
a. Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil (n ≤ 30).
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 (
kai kuadrat)
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi
Hipotesisnya
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi
statistik 2 (statistik intensif). Jakarta : Bumi
Aksara
0 komentar:
Posting Komentar